Ada beberapa faktor pendukung yang membuat film menjadi bagus seperti cerita (naskah), actor dan aktris yang bisa berakting dengan brilian, dan pencahayaan yang mendukung. Namun, ada hal lain yang juga berpengaruh pada kesuksesan sebuah film yaitu pergerakan dan sudut (angle) kamera saat proses pengambilan gambar.
Pergerakan kamera dan sudut pengambilan gambar mampu mempengaruhi perasaan dan memanipulasi emosi penonton. Sudut pengambilan gambar memiliki efek yang paling terasa pada sebuah film dan digunakan untuk menyampaikan kekuatan dan inferioritas. Efek yang ditimbulkan berupa efek psikologis untuk mempengaruhi penonton dan memperkuat pendalaman karakter. Kali ini, Superpixel akan membahas tentang penggunaan low angle dalam produksi film.
Apa itu low angle?
Low angle merupakan sudut pengambilan gambar yang menggunakan perspektif kamera yang diambil dari bawah subjek dan objek. Sudut low angle berada dibawah level mata (eye level). Low angle digunakan untuk suatu tujuan dan akan menciptakan gambar dengan efek yang menarik bagi penonton.
Efek low angle
Penggunaan teknik low angle dapat memberikan ilusi ketinggian pada subjek atau objek yang ditonjolkan. Dengan meletakkan kamera di bawah level subjek, low angle membuat subjek atau objek terlihat lebih tinggi dari keadaan sebenarnya. Ilusi optik ini lebih baik digunakan daripada subjek harus menggunakan sepatu tinggi, karena malah akan membuat subjek terlihat pendek.
Selain membuat objek terlihat lebih tinggi, low angle akan membuat objek terlihat lebih kuat, menunjukkan kekuatan protagonis, dominasi, intimidasi, dan menyampaikan emosi yang ingin ditunjukkan oleh karakter dalam film. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menonjolkan suatu adegan dalam scene, seperti adegan perkelahian, menunjukkan charisma seorang pemimpin geng, dan sebagainya.
Menggunakan teknik low angle
Penggunaan teknik low angle umum digunakan dalam pembuatan film bergenre drama atau horor untuk menghadirkan efek tertentu yang ingin diberikan ke penonton dan membuat film menjadi lebih menarik. Rekaman low angle dapat melengkapi sudut pengambilan gambar yang ingin digunakan ketika pembuatan film sampai pada proses editing dalam tahap pasca produksi. Tanpa gambar yang diambil dengan low angle, film tidak akan terasa lengkap.
Penggunaan low angle dapat menciptakan efek yang diinginkan selama digunakan dengan benar. Seringkali, low angle terlalu sering digunakan karena efeknya yang membuat gambar terlihat lebih bagus. Low angle juga harus diambil dengan tepat agar dapat menyempurnakan sinematografi lainnya.
Jenis-jenis low angle
1. Low angle establishing shot
Istilah “low angle establishing shot” mengacu pada pengambilan gambar dengan teknik low angle untuk menunjukkan pemandangan atau suatu area secara penuh. Biasanya low angle establishing shot diambil dari dataran rendah dan digunakan untuk kebutuhan film, video game, dan acara televisi. Tak hanya menarik karena gambar yang dihasilkan oleh jenis shot ini, gambar yang dihasilkan oleh low angle establishing shot dapat membantu membangun tema dalam suatu adegan maupun membangun suasana hati penonton, hingga memanipulasi emosi penonton akan film yang sedang ditayangkan.
Jenis shot ini juga digunakan untuk menciptakan efek mengintimidasi dengan membuat penonton melihat sesuatu yang tampak lebih kuat dari yang sebenarnya. Angle ini membawa kedalaman dan drama ke dalam gambar yang diambil, menggunakan perspektif dari bawah melihat ke atas subjek, sehingga dapat menciptakan aura dominasi, kekuatan, ketegangan, dan misteri. Efek dramatis tersebut sekaligus mengungkap informasi apa yang ada di bawah permukaan.
2. The low angle dolly push
Low angle dolly push adalah gerakan kamera yang digunakan untuk menciptakan ilusi kecepatan. Low angle dolly push diciptakan oleh John Alton, seorang sinematografer pada tahun 1941 dan popular pada film Alfred Hitchcock “Psycho.” Teknik ini merupakan teknik yang dikembangkan oleh para sinematografer untuk mendapat shot lantai.
Teknik ini menimbulkan adanya kontras yang lebih tinggi antara latar depan (foreground) dan latar belakang (background) serta gerakan halus dalam adegan di mana actor berjalan di bidang yang sama.
Low angle dolly push digunakan untuk membuat shot dari perspektif benda mati. Teknik ini dilakukan dengan operator kamera (camera person). Operator kamera akan berdiri di salah satu ujung platform dan mendorongnya ke depan sementara kamera berada di sisi lain.
Teknik ini menggunakan teknik kamera dasar untuk menangkap sudut pandang yang menarik. Teknik ini kerap digunakan untuk mendokumentasikan acara secara langsung seperti konser, acara olahraga, dan lain-lain. Low angle dolly push juga dapat digunakan dalam pengambilan gambar di ruang sempit atau lorong.
3. Extreme low angle
Extreme low angle digunakan untuk menghasilkan gambar dengan efek yang sangat tinggi seperti gedung yang menjulang. Salah satu cara untuk mengambil gambar dengan teknik ini adalah dengan berdiri berjinjit dengan memposisikan kamera setinggi kepala kemudian mengambil gambar trotoar.
Teknik ini digunakan untuk menarik perhatian penonton ke latar depan (foreground) yang ditampilkan pada film dan dengan menyertakan subjek atau objek di tempat yang tidak seharusnya.
Untuk menggunakan extreme low angle, tentukanlah subjek atau objek yang akan dikenai shot ini terlebih dahulu. Shot ini akan membuat seluruh atau sebagian besar subjek maupun objek mengarah kepada penonton dan membuat penonton seolah-olah merasa berada pada level yang sama dengan subjek atau objek di depan mereka.
Jika ingin mengambil gambar menggunakan teknik shot ini, gunakanlah lensa lebar (wide lens) sehingga memungkinkan untuk menangkap banyak detail sembari menjaga jarak dari subjek atau objek yang menjadi titik fokus. Jenis shot ini dapat digunakan dengan atau tanpa tujuan yang jelas.
Fungsi lain dari penggunaan low angle dalam pengambilan gambar
Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf-paragraf sebelumnya, penggunaan angle yang lebih rendah dari mata (eye level) dapat memberikan perspektif dan emosi lain kepada penonton. Contohnya seperti seberapa tinggi atau seberapa rendah subjek dan objek yang ditayangkan, seberapa dekat hubungan subjek dengan yang lainnya, menciptakan suasana intimidasi, dominasi, keagungan, tidak berdaya, berwibawa, kuat, simpati, marah, dan masih banyak lagi. Namun, ada beberapa fungsi lain dari penggunaan low angle dalam pembuatan film, simak penjelasan berikut ini.
1. Low angle memberikan efek kerapuhan
Gambar yang diambil dengan teknik Low angle dapat menunjukkan kesan kerapuhan (vulnerability) pada subjek yang menjadi titik fokus pada sebuah adegan. Sudut low angle adalah sudut dimana kamera berada sekitar 45 derajat di bawah ketinggian mata (eye level). Dengan menunjukkan kesan kerapuhan, film dapat menarik sempati dari penonton terhadap subjek yang ditayangkan sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima penonton.
Namun, selain memberikan kesan kerapuhan, low angle dapat memberikan gambaran akan sebuah lingkungan sehingga tidak memberikan tatapan langsung ke mata penonton, serta dapat menunjukkan detail arsitektur bangunan yang menjadi objek dalam video.
2. Low angle menunjukkan kekuatan
Gambar yang diambil dengan menggunakan low angle mampu menghadirkan ilusi kekuatan. Terlebih lagi jika dipasangkan dengan ekspresi wajah yang intens dari subjek dalam film. Kelemahan dari teknik low angle ini adalah operator kamera yang harus turun untuk berada cukup dekat dengan subjek agar bisa mendapatkan efek ini. Namun, subjek dapat merasa tidak nyaman ketika operator kamera berada terlalu dekat.
Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan lensa kamera yang dapat menjangkau subjek lebih dekat dan dengan ekstensi pada tripod sehingga operator kamera tidak berada terlalu dekat dengan subjek secara fisik. Sudut pengambilan gambar dapat mempengaruhi persepri penonton akan kendali atas sesuatu, itulah mengapa sudut low angle begitu kuat dalam menyampaikan pesan kekuatan dalam film.
Membuat film animasi bersama Superpixel
Selain low angle, terdapat sudut pandang lain yang digunakan dalam proses pengambilan gambar pada film. Namun, seluruh sudut pengambilan gambar digunakan untuk satu tujuan yang sama yaitu menghadirkan suatu efek untuk tujuan tertentu dan memperkuat karakter dalam cerita.
Penggunaan sudut pengambilan gambar juga digunakan dalam pembuatan film animasi. Mari buat film animasi bersama Superpixel! Superpixel Animation Studio yang berbasis di Singapura, melayani pembuatan berbagai video animasi seperti video launching produk, corporate video, hingga mascot. Kerjasama dengan brand-brand ternama dan tenaga ahli menjadi pilihan tepat bagi Anda yang tertarik untuk membuat film animasi,
Tertarik membuat film animasi? Anda bisa berkolaborasi dengan Superpixel Indonesia. Superpixel akan membantu mewujudkan keinginan Anda!
Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami di superpixel.id! Tim kami siap membantu.