Memahami perbedaan VFX dan SFX

Sebenarnya bukan hal sulit untuk membedakan VFX dan SFX, terutama bagi Anda yang pernah terjun ke dunia produksi film. Karena penerapan kedua jenis efek tersebut tergantung pada waktu dan kebutuhan dari film yang sedang ditangani production house bersangkutan.

Visual effects (VFX) atau efek visual merupakan teknik penambahan elemen-elemen tertentu yang sulit Anda sematkan dengan kamera melalui rekaman langsung. Kemunculan VFX membantu anggota kru untuk mereka sebuah adegan atau bagian dalam film dengan mengaplikasikan manipulasi digital dalam tahap pasca-produksi.

Sering Disamakan, VFX dan SFX Ternyata Berbeda dalam Hal-hal Ini!

Apa saja manipulasi digital yang bisa Anda masukkan? Kombinasi footage dari live action dan pemanfaatan CGI (computer-generated images) adalah dua jenis media yang paling sering dipakai dalam VFX. Namun, Anda juga bisa memakai efek visual yang lebih simpel seperti motion capture, compositing, modelling, dan lain sebagainya. Hal ini juga yang membuat VFX sangat tergantung dengan perangkat komputer dan software editing canggih.

Bagaimana dengan SFX? Dalam membandingkan VFX dan SFX, special effects (SFX) atau efek khusus justru dihasilkan saat perekaman berlangsung. Untuk menghasilkan efek yang dibutuhkan, tim akan mempersiapkan seperangkat perlengkapan yang sesuai. Beberapa di antaranya adalah properti, tata rias (contohnya seperti untuk alien atau zombie), animatronic (seperti untuk film dinosaurus), hingga ledakan.

SFX sudah muncul jauh sebelum VFX dan sebagian besar prosesnya dilakukan secara manual. Anda akan sering menjumpainya dalam live action movie, salah satunya Jurassic Park. Tak sedikit production house yang lebih memilih SFX ketimbang VFX karena hasilnya yang terlihat lebih real walau membutuhkan biaya banyak dan waktu panjang untuk menyiapkannya.

Baca juga: Jenis-Jenis Video Content dan Manfaatnya untuk Marketing

Aplikasi VFX dan SFX dalam produksi film

Dari penjelasan singkat di atas, Anda bisa temukan perbedaan VFX dan SFX, bukan? Keduanya tidak dipungkiri sangat dibutuhkan dalam produksi film modern, bahkan kerap dipadukan untuk menciptakan efek yang lebih baik.

Meski begitu, dalam praktiknya, pemakaian VFX dan SFX bisa berbeda dari pengertian yang sesungguhnya. Misalnya untuk VFX, sejumlah tim produksi kadang hanya memakai manipulasi digital tertentu, contohnya untuk menguatkan kemunculan air, api, dan lain sebagainya, dibandingkan menambahkan elemen secara menyeluruh dalam pasca-produksi.

Hal ini wajar terjadi, sebab mereka biasanya menghindari kesan ‘kaku’ pada film yang kadang mendapat kritikan keras dari penonton.

Hal serupa terjadi pada SFX. Penggunaan efek khusus untuk film modern semakin sederhana karena kemunculan CGI. Beberapa puluh tahun lalu, tim produksi akan menyiapkan perlengkapan seperti miniatur, animatronics, hingga prosthetic make-up untuk rekaman langsung. Sekarang, mereka hanya memakai SFX untuk elemen-elemen seperti asap atau api yang bisa dibuat dan direkam secara real-time, sedangkan efek pada wajah atau kemunculan monster bisa dibantu dengan VFX.

Meski perubahan terus terjadi, VFX dan SFX dianggap telah membantu pembuatan film maupun tayangan serupa agar lebih maju dan kreatif. Bahkan sejumlah penghargaan bergengsi memberikan apresiasi kepada orang-orang yang telah mendedikasikan keterampilannya dalam mengaplikasikan kedua efek tersebut untuk menghadirkan karya yang layak ditonton publik.

Baca juga: Yuk, Kenali Apa yang Dimaksud Explainer Video!

Waktu terbaik menggunakan VFX dan SFX

Waktu terbaik menggunakan VFX dan SFX

Dengan perubahan yang terus terjadi, Anda mungkin kebingungan mencari waktu yang tepat untuk menggunakan VFX dan SFX. Apalagi dari eksekusi, keduanya memiliki perbedaan kontras yang akan berdampak pada hasil produksi.

1. Pemakaian VFX

Mari kita bahas dari VFX. Jika SFX masih bisa menghasilkan efek-efek untuk salju, hujan, atau kebakaran secara langsung, kapan sebaiknya VFX diterapkan? Efek yang satu ini cocok untuk produksi yang memerlukan setting tempat luas atau proses perekaman yang panjang, tetapi jadwal yang tersedia terbatas.

Sebagai contoh, kalau Anda ingin menciptakan lanskap bersalju dengan teknik wide shots, maka sebaiknya gunakan VFX. Pasalnya kalau harus menyiapkan setting tempat ini dengan SFX, Anda dan tim pasti bakal repot untuk menyiapkan salju buatan atau mencari lokasi sungguhan. Sementara dengan VFX, lanskap itu bisa direkam dalam hitungan beberapa menit atau jam saja.

Kemudian, menciptakan adegan berisiko juga akan lebih aman dengan VFX. Misalnya untuk membuat asap yang muncul dalam peperangan di masa lalu. Memang Anda bisa memakai SFX, tetapi bagaimana kalau lokasi syutingnya berangin atau mendadak turun hujan di tengah proses syuting? Risiko juga bakal mengintai apabila api yang dipakai untuk menghasilkan asap menjalar ke properti lain. Beda kalau pakai VFX, hal-hal tadi dapat Anda cegah dengan maksimal.

2. Pemakaian SFX

Perencanaan eksekusi VFX dan SFX yang harus dipikirkan sematang mungkin pun membuat tim produksi tak sembarangan memakai SFX. Tak dipungkiri kehadiran VFX yang semakin canggih bisa menggusur atau melenyapkan SFX suatu hari nanti. Namun, masih ada satu hal yang tak dapat VFX hadirkan dari SFX: kesan real atau nyata pada pengambilan adegan.

Jangan salah, sejumlah penonton sangat jeli dan kritis dalam menilai pemakaian efek dalam film maupun serial televisi. Beberapa di antara mereka masih mengharapkan efek real, terutama dari tayangan yang sebenarnya tak membutuhkan VFX untuk menambahkan elemen tertentu. Maka dari itu, tim produksi harus mampu memastikan efek mana yang dapat membantu mereka untuk mengoptimalkan hasil akhirnya.

Dalam hal ini, SFX dapat digunakan untuk memberi efek yang dekat atau terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja hujan di tengah kota, asap akibat kebakaran, atau bahkan ledakan yang muncul dari kecelakaan. Namun, untuk pengambilan adegan ekstrem, tim harus memastikan dulu kenyamanan dan keamanan aktor yang bermain. Jika mereka kurang berkenan, Anda dapat mempertimbangkan pemakaian VFX.

Potensi VFX menggantikan SFX di masa depan

Membahas VFX dan SFX tentu tak terlepas dari potensi penggunaannya di masa depan. Seperti yang disinggung, VFX bisa saja menggantikan SFX sepenuhnya saat perlengkapan yang lebih mutakhir muncul untuk meningkatkan pengalaman produksi.

Namun, Anda juga harus ingat, VFX masih membutuhkan biaya lebih mahal dibandingkan SFX. Pasalnya, selain untuk membeli perangkat dan software, Anda juga harus mempekerjakan tim berisi orang-orang yang ahli di bidang tersebut. Kadang eksekusi VFX yang kurang sesuai dan berlebihan dapat membuat Anda merugi. Tayangan pun tak bisa dinikmati secara maksimal oleh penonton.

Sementara SFX yang dulu butuh biaya besar kini menjadi opsi production house untuk membuat efek-efek tertentu dengan bujet terbatas. Namun, bukan berarti SFX menjadi efek yang ‘murahan’. Justru, Anda ditantang untuk lebih kreatif agar menghasilkan sebuah adegan yang mengesankan dengan memasukkan SFX di momen-momen yang tepat.

Kesimpulan

Setelah menyimak penjelasan di atas, Anda dapat menarik kesimpulan bahwa VFX dan SFX mempunyai perbedaan dari segi penggunaan dan waktu eksekusi. VFX menawarkan berbagai kecanggihan dan kepraktisan yang akan membuat karya Anda terlihat megah, tetapi memerlukan budget yang tak jarang fantastis.

Sementara SFX akan mempertahankan kesan real dari adegan atau bagian tertentu. Akan tetapi, orang-orang yang tergabung dalam tim pembuatannya harus jeli untuk menyematkan efek dan mengantisipasi risiko yang dapat membahayakan kru maupun aktor. Meski begitu, SFX bersahabat untuk Anda yang masih memiliki bujet minimal.

Penambahan efek oleh Superpixel

Menambahkan efek, baik VFX maupun SFX, tentunya membutuhkan penguasaan materi dan pengalaman yang baik. Apalagi kalau kedua efek tersebut akan digunakan untuk konten-konten publik. Anda yang belum lihai melakukannya dapat mengandalkan Superpixel Animation Studio, sebuah creative agency berbasis di Singapura.

Superpixel akan membantu Anda menghasilkan konten-konten digital seperti corporate video, infografis, interactive content, sampai 3D visualization dengan VFX dan SFX yang sesuai. Jadi, Anda dapat memanfaatkan konten tersebut semaksimal mungkin untuk kebutuhan personal maupun bisnis.

Penasaran dengan layanan Superpixel? Anda dapat mengunjungi website resmi mereka untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya.

Sumber:

https://www.realtimeuk.com/blog/special-effects-vs-visual-effects/

https://studioantelope.com/perbedaan-sfx-dan-vfx/