Pernahkah Anda memikirkan jenis produk tertentu dan hanya teringat satu nama produk? Misalnya, ketika membeli air di warung, Anda menyebutnya sebagai Aqua walaupun merek air minum yang tersedia berbeda. Atau ketika membeli odol dengan sebutan Pepsodent. Tahukah Anda bahwa hal tersebut merupakan dampak dari branding yang dapat dikatakan berhasil? Jadi, sebenarnya apa itu brand dan branding?

Menurut American Marketing Association, brand adalah nama, istilah, desain, simbol, atau fitur yang membantu pelanggan mengidentifikasi barang atau jasa satu penjual sebagai pembeda dari barang atau jasa kompetitor. Brand dapat diibaratkan sebagai nyawa sebuah bisnis atau wajah dari sebuah perusahaan. Dilansir dari Investopedia brand adalah citra atau identitas yang terbentuk sehingga membentuk persepsi konsumen terhadap perusahaan atau produk tertentu. Identitas brand adalah barang intangible, merupakan gabungan dari logo, slogan, atau tanda pengenal lainnya yang dimiliki oleh perusahaan dengan merek mereka.

Semua Tentang Branding Yang Perlu Anda Ketahui

Lantas apa itu branding? Menurut The Branding Journal, branding adalah proses menciptakan citra organisasi, perusahaan, produk, atau layanan tertentu sehingga menjadi Top of Mind di kalangan konsumen. Proses branding inilah yang akhirnya mempengaruhi konsumen dan konsumen potensial untuk mengidentifikasi, mengenal, hingga memilih produk daripada produk pesaing.

Branding dapat dilakukan dengan berbagai cara yang biasanya masuk dalam ranah marketing, misalnya, memasang iklan, bekerjasama dengan orang terkenal, melakukan branding mandiri, dan lain-lain. Menciptakan brand yang kuat merupakan sebuah tantangan dan proses yang panjang, maka tidak heran jika perusahaan mengeluarkan banyak modal agar brand dapat dikenal luas oleh konsumen dan konsumen potensial.

Jadi dapat kita simpulkan, bahwa brand adalah citra yang terbentuk, sedangkan branding adalah tindakan atau aktivitas menciptakan citra sebuah brand. Setiap perusahaan mempunyai strateginya tersendiri dalam melakukan hal tersebut. 

Contohnya, ketika sebuah perusahaan melakukan product branding dengan memasang iklan animasi di YouTube untuk membangun brand awareness. Ketika proses tersebut berhasil, akan banyak sekali pelanggan yang mengenal perusahaan tersebut dan tidak menutup kemungkinan melakukan tindakan membeli produk atau menggunakan layanan. Tanpa strategi branding yang tepat, sebuah brand yang kuat tidak akan terbentuk. Mari simak bahasan lebih lanjut mengenai unsur branding yang dapat perusahaan Anda terapkan.

Unsur Branding

Agar dikenal oleh masyarakat, branding harus didukung dengan elemen yang tepat. Terdapat unsur-unsur yang menjadi alat dalam membangun branding sehingga menciptakan brand yang kuat. Berikut adalah enam unsur branding yang umumnya digunakan oleh bisnis:

1. Nama Merek

Layaknya manusia yang harus memiliki nama, sebuah brand juga harus memiliki nama merek. Nama merek pada produk digunakan sebagai identitas hingga akhirnya dapat dikenal masyarakat luas. Biasanya nama merek menggambarkan visi dan misi perusahaan, atau merupakan gabungan dari akronim pemilik. Dalam menentukan nama merek, penting untuk membuatnya unik dan terdengar baru, apalagi jika banyak pemain lama dalam bisnis tersebut.

Nama merek yang kuat akan mudah tersimpan di benak konsumen, bahkan mungkin menjadi identitas seluruh produk dalam bisnis tersebut seperti cerita Aqua sebelumnya.

2. Logo

Logo sebagai elemen grafis membantu masyarakat membedakan antara brand yang satu dengan lainnya. Semakin unik dan filosofis sebuah logo, brand akan semakin mudah diingat oleh masyarakat. Dalam penerapan logo tidak diperlukan banyak warna, namun, diperlukan kontras. Semakin minimalis warnanya, semakin mudah diingat. Biasnya di bawah logo akan ada nama merek. Logo yang kuat, bahkan tanpa keterangan merek di bawahnya akan mudah dikenali oleh pelanggan. Contohnya Logo McDonald’s yang hanya berbentuk M berwarna kuning dengan latar merah. Setiap orang akan mudah mengenali logo tersebut karena bentuknya yang unik dan khas.

3. Tampilan Visual

Key Visual merupakan kunci utama tampilan visual sebuah brand. Biasanya memiliki filosofi terkait visi misi perusahaan serta dibuat menyesuaikan target market. Fungsinya adalah agar elemen visual yang digunakan pada produk terus konsisten, sehingga pelanggan dengan mudah mengenali produk sebuah brand. Hal ini biasanya diatur dalam Guide Standard Manual. Penampilan visual termasuk warna, super-graphic, jenis font, dan sebagainya.

4. Juru Bicara / Maskot

Juru bicara dibutuhkan agar dapat memperkenalkan sebuah brand. Untuk itu juru bicara harus memiliki daya tarik yang kuat, serta memahami betul visi misi, tujuan, dan produk brand. Juru bicara ini bisa jadi seorang co-founder, maskot, atau orang terkenal yang mana telah diajak bekerja sama dalam meningkatkan pemasaran produk. Juru bicara harus memahami cara berkomunikasi dengan konsumen.

Baca juga: Apa itu Brand Mascot dan Bagaimana Cara Membuatnya?

5. Lagu/Jingle

Unsur berikutnya ialah lagu atau jingle. Anda pasti pernah merasakan tanpa sadar menyanyikan lagu sebuah brand secara berulang. Hal ini menjadi salah satu unsur branding yang ampuh, mengingat banyak orang lebih mudah mengingat sebuah nada dan lagu. Jingle dengan lirik yang catchy dan nada yang akan mudah diingat.

6. Tagline

Agar produk mudah untuk diingat, maka salah satu caranya ialah dengan mencipatakns sebuah kata-kata. Yang mana kata-kata tersebut dapat berupa jingle, tag line, slogan, nama panggilan dan lainnya. apabila semakin simple dan unik kata-kata tersebut. Maka semakin mudah juga brand Anda diingat oleh masyarakat.

Jenis Branding: Dari Personal hingga Corporate Branding

Dalam dunia marketing, ada berbagai jenis branding yang dapat dilakukan. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Menurut 99designs, ada delapan jenis branding, yaitu:

1. Personal Branding

Personal branding adalah strategi membangun citra individu di kalangan masyarakat. Personal branding ini dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak terpaku profesi, mulai dari pengusaha, peneliti, programmer, penulis, influencer, bahkan mahasiswa sekalipun. Hal ini jika dilakukan dengan benar akan berdampak besar pada reputasi profesional dan sosial Anda.

Personal branding dapat membantu Anda mengembangkan kepercayaan diri, membangun kredibilitas, dan memperluas koneksi. Saat ini banyak cara kreatif dalam membangun personal branding, dari membuat website interaktif hingga video animasi. Salah satu contoh personal branding unik menggunakan animasi adalah video berjudul “Heart of a Lio: The amazing animated short film by Gatorade” yang menceritakan kisah hidup atlet sepak bola kelas dunia, Leo Messi.  

2. Product Branding

Product Branding atau Branding produk adalah strategi branding untuk mengenalkan produk tertentu ke masyarakat. Sama halnya dengan personal branding, hal ini dilakukan untuk membentuk persepsi masyarakat terhadap produk Anda. Tujuan product branding adalah membentuk ikatan antara bisnis dengan target market, sehingga mereka mau Mendengarkan dan ingin mengetahui lebih banyak tentang produk Anda, Mengunjungi website Anda, Mengikuti update di berbagai media sosial bisnis Anda, Hingga akhirnya melakukan tindak beli

Misalnya, Anda memiliki bisnis kaos dengan target market anak remaja. Maka strategi branding yang Anda buat harus dapat mengkomunikasikan filosofi dan citra produk Anda, salah satunya melalui elemen visual seperti font, warna, logo, dan sebagainya.

3. Service Branding

Tidak seperti produk yang pemasaranya dapat dilakukan dengan merek dan memiliki benda fisik, Service Branding atau pemasaran layanan harus dilakukan secara “Ekstra” karena tidak memiliki bentuk fisik. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan dalam bidang jasa seperti Transportasi, Perhotelan, Pendidikan, Travel, dan sebagainya.

Contohnya, hotel banyak bersaing dalam memberikan pengalaman menginap terbaik bagi pelanggan. Seperti memberikan pelayanan yang konsisten, cepat, efisien, dan ramah. Misalnya menyediakan welcome drink dan kue gratis untuk di meja penerima tamu.

4. Retail Branding

Saat Anda masuk ke sebuah toko, nuansa toko dan desain interior maupun eksterior khusus adalah retail branding. Di setiap cabang toko Anda akan merasakan suasana yang sama, bahkan dari segi layout Anda sudah familiar walaupun berada di toko cabang yang berbeda. Hal ini menjadi strategi branding wajib toko dengan lokasi fisik. Jadi, agar pembeli tetap datang, pengecer perlu meningkatkan permainan merek mereka dan mengubah toko mereka menjadi pengalaman yang ingin kembali dan dihidupkan kembali oleh pembeli.

Contoh nya, restoran cepat saji McDonalds. Pilihan desain interior dan eksterior, tata letak tempat memesan makanan dan meja, dekorasi, video animasi yang ditampilkan, hingga musik yang dimainkan akan sama di setiap toko McDonalds. Hal ini memberikan rasa familiar pada konsumen sehingga lebih mudah menavigasi toko walaupun sedang berada di cabang berbeda.

Semua Tentang Branding Yang Perlu Anda Ketahui

5. Cultural and Geographic Branding

Hal ini berhubungan dengan branding wilayah geografis bisa dari kelurahan, kecamatan, kota, hingga negara. Pencitraan budaya berusaha membangun identitas dan reputasi bersama yang positif bagi orang-orang yang tinggal di tempat tertentu atau kebangsaan tertentu. Contoh, pencitraan merek geografis adalah Kopi Gayo yang dikenal sebagai kopi khas Aceh karena diberi nama dari Dataran Tinggi Gayo, salah satu daerah di Aceh.

Sedangkan Pencitraan budaya berusaha membangun identitas dan reputasi bersama yang positif bagi orang-orang yang tinggal di tempat tertentu atau kebangsaan tertentu. Ini terkait erat dengan branding geografis. Kedua jenis branding ini berjalan beriringan – geografi suatu tempat mempengaruhi budaya masyarakatnya, dan aktivitas manusia mempengaruhi tempat tersebut. pencitraan budaya serupa, tetapi berfokus pada aspek budaya suatu wilayah daripada aspek geografis. Contohnya, Jakarta dengan sebutan “Kota yang tidak pernah tidur”, dikenal sebagai ibu kota Indonesia, menjalani gaya hidup yang sibuk dan serba cepat.

Jadi, jenis bisnis apa yang dapat memperoleh manfaat dari branding budaya dan geografis? Pariwisata dan bisnis yang berdekatan dengan pariwisata, seperti hotel dan taksi bandara tentunya, tetapi juga segala jenis bisnis yang menjadikan daerah asalnya sebagai titik fokus dalam branding-nya.

6. Online Branding

Online branding, sesuai dengan namanya, adalah branding yang terjadi secara online. Tidak seperti jenis branding tertentu, seperti personal atau branding produk, branding online mengacu pada semua jenis branding yang terjadi di internet. Seperti profil di media sosial, iklan online, website, dan sebagainya.

Untuk merek yang sudah memiliki produk atau layanan yang hadir secara fisik, branding online dapat menjadi strategi efektif untuk menguatkan citra di dunia online. Biasanya apa yang dihadirkan secara online sama seperti yang ada di offline.

Banyaknya platform media sosial membuat perencanaan branding secara online harus mengikuti budaya setiap platform. Bahkan tiap platform memiliki strategi masing-masing untuk dikembangkan lebih jauh. Misalnya, untuk melakukan branding pada platform YouTube, Anda dapat menggunakan video animasi dengan durasi 15 – 20 detik, sedangkan pada platform Instagram Anda dapat menggunakan animasi yang memikat perhatian viewers. 

7. Offline Branding

Offline branding adalah branding yang terjadi di tempat fisik. Sama seperti branding online, dapat mencakup jenis branding seperti personal branding, product branding, corporate branding dan branding budaya dan geografis, branding offline dapat mencakup ini juga. Barang dagangan dan produk cetak termasuk dalam branding offline.

Contoh offline branding adalah McDonald’s yang menawarkan produk Coca-Cola. Bandingkan dengan Taco Bell yang menawarkan produk Pepsi. Kemitraan di antara dua merek ini menimbulkan citra yang sama, yaitu persepsi tentang makanan klasik Amerika. Namun, hal ini tidak menimbulkan kekhawatiran antar brand dalam menjadi brand nomor satu.

8. Corporate Branding

Jika personal branding adalah cara membangun citra individu, maka corporate branding adalah cara memperkenalkan kepribadian sebuah perusahaan dan meningkatkan reputasi perusahaan. Biasanya mencakup Nilai, Visi-Misi, Harga, Eksklusivitas, dan Konsumen ideal.

Pencitraan merek perusahaan juga sering meluas ke upaya perekrutan karyawan dan budaya perusahaan, yang pada akhirnya membentuk bagaimana masyarakat memandang merek tersebut.

Contoh branding korporat adalah Spotify di Swedia yang menggunakan animasi untuk mengiklankan relaksasi penggunaan Spotify sebagai aplikasi musik yang dapat menemani orang-orang setelah bekerja. 

Baca juga: Rebranding: Eksplorasi Wajah Baru Bisnis

Manfaat Branding

Setelah mengetahui unsur dan beragam jenis branding, Anda dapat mempelajari manfaat apa yang bisa didapatkan dengan melakukan branding bagi bisnis Anda, diantaranya sebagai berikut:

1. Mengembangkan Bisnis

Melakukan aktivitas branding berarti berpotensi meningkatkan cakupan konsumen, hal ini tentu berdampak pada meningkatkan penjualan produk hingga akhirnya bisnis dapat berkembang. Mungkin juga menjadi nomor satu di antara kompetitor.

2. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen pada Brand

Memperoleh rasa percaya dari konsumen merupakan hal yang menantang, karena rasa percaya konsumen bersifat dinamis dan dapat berubah seiring waktu. Namun, jika brand sudah mendapat kepercayaan konsumen, maka akan semakin mudah untuk konsumen tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan hingga ke level menjadi pelanggan.

3. Meningkatkan Nilai Brand Anda, Mengendalikan pasar

Seiring berkembangnya bisnis dan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap produk Anda, bisnis Anda akan dapat meningkatkan nilai bisnisnya sehingga dapat menetapkan harga yang lebih tinggi. Anda tidak perlu khawatir apabila memiliki kompetitor yang menyediakan produk serupa dengan harga jauh lebih murah. Harga tidak lagi menjadi penting karena bagi mereka Anda telah memberikan layanan, pengalaman penggunaan, dan produk dengan kualitas terbaik.

Menciptakan Brand yang Kuat

Membangun sebuah brand dibutuhkan perencanaan yang matang dengan berbagai keahlian. Selain memiliki filosofi kuat mengenai bisnis, salah satu strategi branding yang utama adalah membuat media promosi. Media promosi dapat berupa macamnya mulai dari iklan online (Video animasi, stop motion, dsb), billboard, spanduk, hingga video. Superpixel sebagai content creator studio yang berbasis di Singapura dan Indonesia juga memiliki berbagai pengalaman yang berhubungan dengan branding dengan layanan utama berupa pembuatan animasi, motion graphics, dan interactive content. 

Pengalaman Superpixel dalam produksi animasi menjadikan kami pilihan yang tepat bagi Anda yang sedang merencanakan branding perusahaan dan mencari jasa profesional. Jika Anda penasaran dan ingin tahu lebih jauh tentang Superpixel, langsung saja cek website superpixel.id.