Jika berbicara mengenai sebuah film–baik itu animasi maupun bukan–sudut pengambilan gambar tentu menjadi hal yang penting. Angle atau sudut pengambilan gambar akan mempengaruhi citra dan suasana yang ingin ditampilkan dalam sebuah film.

Berbagai jenis sudut kamera memungkinkan sutradara untuk mengontrol bagaimana penonton menikmati film. Seorang sutradara dapat menggunakan angle ini untuk memamerkan kekuatan protagonis atau antagonis, serta suasana yang berhubungan dengan sebuah adegan dalam film.

Angle, atau bagaimana penonton melihat apa yang terjadi di layar, adalah salah satu cara tim produksi film memiliki kendali atas perspektif dan emosi.

Jenis Angle pada Film: Low & High Level, Crazy Angles, dan Lainnya

Dalam beberapa kasus, seperti di film horor, kamera akan jauh lebih rendah untuk menunjukkan lebih banyak ketakutan dan ketegangan karena itulah yang diharapkan orang dari film horor.

Namun, jika Anda merekam sesuatu yang lucu, Anda pasti ingin penonton melihat di mana tokoh dalam film berada, untuk bersama-sama menertawakan hal yang terjadi di dunianya.

Para pembuat film menggunakan sudut kamera/angle untuk membuat pemandangan terlihat sangat berbeda. Bidikan kamera berdasarkan sudut membantu sutradara menyampaikan emosi, menceritakan kisah, dan meninggalkan kesan pada penonton.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas semua tentang jenis-jenis angle dan efeknya pada film. 

Jenis-jenis angle 

Saat melakukan shooting, pertimbangan penting yang harus diperhatikan adalah sudut yang Anda gunakan antara lensa kamera dan subjek Anda. Berikut beberapa jenis angle dan pengaruhnya terhadap pengambilan gambar.

1. Low Angle

Jika Anda memotret subjek dari bawah atau menggunakan low angle, hal itu akan membuat subjek tampak lebih besar dan lebih mengesankan. Di Citizen Kane, sutradara Orson Welles menghilangkan bagian-bagian dari lantai panggung sehingga dia bisa mendapatkan bidikan kamera yang dramatis dari jauh di bawah karakter Kane, membuatnya tampak lebih besar dari kehidupan.

jenis-jenis angle: Low Angle

Salah satu scene dalam film klasik Citizen Kane (1941) memperlihatkan penggunaan low angle.

Penggunaan low angle juga dapat dilihat pada potret karakter Hagrid dalam film Harry Potter untuk menyiasati ukuran aktor Robbie Coltrane yang berbeda dengan ukuran Hagrid yang sebenarnya. Potret Ibu Rapunzel yang jahat film animasi Tangled juga memiliki konsep serupa, yaitu menggunakan low angle untuk membuat karakternya terlihat lebih besar dan “menyeramkan”.

jenis-jenis angle: low angle

Source: Disney, Warner Bros Pictures

Low angle dapat memberi Anda:

  • kesan pahlawan yang tampak kuat

  • kesan pahlawan tampak rentan

  • dapat meningkatkan ketinggian yang dirasakan dari suatu objek

2. High Angle

High angle adalah saat kamera melihat ke bawah pada karakter atau subjek dari perspektif yang lebih tinggi. Ini biasanya dicapai dengan menempatkan kamera lebih tinggi dari subjek dan kemudian mengarahkannya ke bawah. Sudutnya dapat berkisar dari sudut dangkal tepat di atas ketinggian mata hingga tepat di atas subjek.

Mengapa menggunakan high angle?

  • menyampaikan informasi narasi

  • mendapatkan respons emosional

  • menyampaikan informasi karakter

3. Eye Level

jenis-jenis angle: eye level

Source: Disney

Angle yang paling umum digunakan adalah eye-level angle. Saat subjek Anda sejajar dengan mata, mereka berada dalam perspektif netral (bukan superior atau inferior). Ini meniru cara kita melihat orang dalam kehidupan nyata — garis mata kita terhubung dengan mereka.

Untuk mendapatkan high angle, Anda bisa berdiri di kursi, tangga, atau gunakan crane. Sudut ini bagus untuk memberikan perspektif orang dewasa melihat anak-anak.

4. Bird’s Eye View

Bird’s Eye View, atau aerial eye view adalah saat kamera berada jauh di atas kepala, menangkap aksi yang terjadi di bawah. Di zaman sekarang ini, jenis shot ini paling sering ditangkap dengan drone agar bisa mendapatkan tampilan penuh dari apa yang terjadi di bawah. 

Dalam berbagai jenis karya sinematik, bird’s eye shot digunakan sebagai shot penetapan untuk memberikan konteks di mana latar film itu berada, selain digunakan sebagai shot transisi untuk menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi dalam suatu latar dari pandangan udara.

Jenis pengambilan gambar ini biasanya digunakan dalam film di mana lokasi setiap adegan memainkan peran penting dalam narasi. Namun, meskipun dapat menangkap jenis shot ini pada drone, bird’s eye shot juga dapat ditangkap dari atas struktur atau bangunan, seperti jembatan atau gedung pencakar langit.

5. Over the shoulder

Over the shoulder shot, paling sering digunakan dalam film ketika dua atau lebih karakter berbicara satu sama lain dalam percakapan. Jenis bidikan ini digunakan untuk menetapkan garis mata di mana setiap karakter dalam adegan terlihat, dan paling sering dibingkai melalui bidikan medium atau close-up. 

Jenis pengambilan gambar ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan kepada penonton bahwa karakter tertentu dalam film melihat sesuatu yang mungkin belum dilihat oleh karakter lain. Misalnya dengan bermain dengan kedalaman bidang dalam adegan Anda, Anda dapat menarik perhatian pemirsa untuk melihat sesuatu di kejauhan yang disaksikan oleh karakter secara langsung. Dalam hal ini, kedalaman bidang yang besar akan digunakan dengan menyebabkan latar depan menjadi buram, dan latar belakang menjadi fokus.

Baca juga: Istilah Shot Dalam Film Yang Perlu Kamu Ketahui

6. Crazy Angle/Dutch Angle/Tilt

Tilt  atau dutch, kamera pada sudut di tanah dapat memberikan kesan keren atau misteri pada shot-jika digunakan dengan tepat. 

Dutch/tilt angle lebih merupakan pendekatan gaya untuk sinematografi. Untuk melakukan ini, Anda harus memiringkan kamera ke satu sisi, yang menghasilkan bingkai yang tidak rata. Jenis sudut kamera ini sebagian besar digunakan untuk menciptakan efek dramatis dalam sebuah film dan dapat membangkitkan serangkaian emosi yang berbeda. 

Dutch angle atau crazy angle ini dapat meningkatkan tekanan dan ketegangan psikologis, dan kemudian menciptakan lingkungan sinematik yang menciptakan ketegangan dan sensasi. Selain itu, merekam adegan dalam sudut ini dapat membuat audiens Anda merasa bingung, gelisah, dan terkadang bahkan mabuk.

Shot kamera canggih, atau sudut, digunakan dalam film untuk menyampaikan efek atau emosi daripada menunjukkan ruang. Sebelum syuting, sinematografer akan menulis daftar pengambilan gambar mereka untuk merencanakan bagaimana setiap adegan film mereka harus diambil. Saat mengarahkan karya sinematik Anda berikutnya, pastikan untuk memercikkan beberapa sudut kamera ini untuk membantu menyampaikan pesan dari narasi Anda.

Crazy angle juga dapat digunakan untuk menyarankan tanah miring atau efek “kapal tenggelam”.

Tidak hanya angle yang miring, seringkali pengambilan crazy angle juga disertai gerakan kamera yang tidak beraturan.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Istilah, Jenis dan Teknik Camera Angle

Apa Angle yang Paling Banyak Digunakan?

Apa angle yang paling sering digunakan? Dalam survei pembuat film, 98% mengatakan bahwa sudut kamera yang paling umum adalah bidikan eye-level shot.

Ini adalah ketika seorang aktor berjalan di layar dan kita melihat mereka dari sudut pandang mereka seolah-olah mereka melihat kita langsung ke mata kita.

Sudut kamera yang juga sangat populer adalah over-the-shoulder shot.  Jenis bidikan ini menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir karena menciptakan rasa keintiman yang membuat pemirsa merasa seolah-olah mereka berada tepat di sebelah subjek, dan memungkinkan bidikan dari semua sudut.

Ini juga cara yang bagus untuk menampilkan kedua karakter di layar sekaligus sambil tetap menetapkan siapa yang berbicara atau melakukan apa.

Shot over-the-shoulder biasanya difilmkan setinggi mata dengan satu karakter melihat lurus ke depan dan yang lain tampak sedikit di luar layar (biasanya kanan).

Kesimpulan

Masing-masing sudut kamera yang disebutkan sebelumnya memiliki tujuan yang unik: untuk menceritakan kisah yang ingin disampaikan oleh pembuatnya dengan lebih baik. Jadi, setiap kali Anda merekam sesuatu — video, film, film buatan sendiri — ingatlah teknik yang berguna namun sederhana ini untuk meningkatkan bidikan Anda. Terkadang, perubahan sederhana pada sudut kamera dapat menambahkan informasi tambahan ke pemandangan Anda!

Jika Anda ingin membuat karya sinematik yang profesional dengan kualitas yang baik, Anda dapat berkolaborasi bersama yang dipercaya, Superpixel! Studio animasi yang bergerak dengan berorientasi pada objektif klien akan mengoptimalkan segala angle, skill, dan profesionalitas. Fokus Superpixel ada pada output berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan klien.

Kekuatan Superpixel sendiri terletak pada desain visual – apapun media dan platformnya. Superpixel tidak membatasi diri berdasarkan terminologi industri. Di mana orang lain melihat kategori, tapi melihat keserbagunaan. Solusi visual yang kuat adalah yang terpenting – dan dilengkapi dengan sumber daya yang tepat untuk mewujudkannya.

Ayo hubungi Superpixel sekarang dan konsultasikan project Anda. Mulai dari bisnis atau agensi, Superpixel akan menyambut dengan antusias. Klik di sini untuk menghubungi Superpixel.