Siapa sih yang tidak pernah melihat animasi di zaman sekarang ini? Aneh rasanya jika tidak pernah menonton Mickey Mouse, Cinderella, Coco, Luca, Hotel Transylvania, ataupun Minion. Tidak hanya dalam film, bahkan animasi sudah kita temui di berbagai aspek dalam dunia digital.
Kira-kira, bagaimana ya proses yang harus dilalui untuk dapat menghasilkan karya-karya legendaris seperti itu? Mulai dari pra produksi hingga pasca produksi, seorang animator atau sutradara film animasi tentu harus memperhatikan detail terkecil.
Pada artikel ini, kita akan membahas apa saja tahapan yang dibutuhkan dalam proses produksi film animasi hingga tercipta karya yang dinikmati.
Apa Itu Animasi?
Film animasi atau yang biasa dikenal dengan animasi, diambil dari Bahasa Latin yaitu anima, yang memiliki arti jiwa (soul), atau animate yang memiliki arti nafas kehidupan. Animasi adalah metode memotret gambar, model, atau bahkan boneka secara berurutan, untuk menciptakan ilusi gerakan secara berurutan. Dalam film animasi tradisional, ilustrasi digambar atau dilukis pada lembaran seluloid transparan untuk difoto. Kartun tradisional merupakan contoh dari penggunaan metode ini. Kini, sebagian besar film animasi dibuat dengan citra yang dihasilkan komputer atau CGI.
Untuk menciptakan tampilan gerakan yang halus dari ilustrasi yang digambar, dilukis, atau dihasilkan komputer ini, kecepatan frame, atau jumlah gambar berurutan yang ditampilkan setiap detik, menjadi penentu. Karakter bergerak biasanya menggunakan satu gambar ditampilkan untuk dua bingkai, dengan total 12 gambar per detik.
Dalam film animasi, frame rate 24 frame per detik (fps) sering digunakan untuk menciptakan gerakan yang lebih halus.
Baca juga: Jenis-Jenis Animasi ini Wajib Diketahui Animator!
Tahapan Produksi Film Animasi
DIperlukan proses yang panjang untuk membuat sebuah film animasi. Ada beberapa tahapan produksi yang harus dilalui oleh animator hingga menghasilkan karya yang menarik.
Tahapan produksi film animasi ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
Pra Produksi
Pra produksi merupakan tahapan paling dasar dalam membuat sebuah film animasi. Tahapan ini merupakan proses pencarian ide, membuat konsep, dan membuatnya menjadi nyata.
Beberapa hal yang dilakukan dalam tahapan ini adalah:
1. Pembuatan konsep
Sebelum memulai sebuah film animasi, dibutuhkan konsep yang kuat agar eksekusi dapat dilakukan dengan baik. Sebuah konsep yang unik dan visioner akan menjadi penentu kepuasan penonton.
Mendapatkan ide sebuah konsep dapat dimulai dengan cara menonton film, mencari inspirasi di café ataupun hal lain yang membuat otak mampu bekerja sekreatif mungkin untuk mendapatkan ide. Pencarian ide juga dapat dilakukan sebagai kerja tim.
Identifikasi tujuan awal dan objektif yang ingin dicapai, diskusikan dengan tim mengenai apa yang dibutuhkan untuk mencapai objektif tersebut dan apa yang menjadi hambatan. Dengan demikian, konsep yang dihasilkan menjadi lebih konkret untuk menentukan cerita selanjutnya.
2. Pembuatan story
Setelah mendapatkan konsep, kembangkan hal tersebut menjadi sebuah jalan cerita yang menarik.
Kartun animasi memang menyenangkan untuk ditonton, tetapi membuatnya merupakan tantangan besar. Alasan utamanya adalah plotnya, karena membuat plot yang menarik membutuhkan kreativitas, talenta, dan perhatian yang tajam terhadap detail. Ingat, dalam animasi, ide-ide langka dan unik menambah kehidupan karakter Anda. Hindari ide plot yang sudah dikenal yang mungkin pernah Anda temui.
3. Pembuatan Storyboard
Selanjutnya adalah tahapan pembuatan storyboard. Storyboard membantu Anda menyelesaikan pengembangan alur cerita dan berfungsi sebagai panduan utama proses animasi Anda.
Storyboard dasar sangat diperlukan untuk dilanjutkan menjadi storyboard animatic. Hal ini dilakukan agar visual lebih jelas untuk didiskusikan bersama tim.
Anda dapat membuat storyboard dengan menggambar plot dalam bentuk seperti naskah komik. Hal ini akan membantu memvisualisasikan timeline animasi. Storyboard juga menyediakan catatan visual dari rencana awal yang bertindak sebagai referensi ke tahap selanjutnya.
4. Pembuatan Animatic
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir pada pra-produksi. Dalam tahap ini film telah memiliki kerangka acuan yang jelas, karena alur cerita telah terlihat dan sudah ada gambar-gambar dari storyboard yang telah di scanning untuk nantinya ditampilkan dengan tambahan dialog, narasi, musik dan sound fx. Hal ini membantu semua orang yang terlibat dalam produksi untuk lebih memahami konsep film sebelum produksi benar-benar dimulai.
Produksi
Tahap selanjutnya adalah produksi, tahap ini merupakan tahapan yang paling inti dari keseluruhan proses. Tahapan ini akan mempengaruhi visual dan kualitas gambar pada hasil akhir.
1. Pembuatan Asset Animasi
Hal yang penting pertama yang harus dilakukan dalam tahapan ini ialah perancangan pembuatan asset animasi. Pembuatan asset ini sangat penting untuk mempermudah proses selanjutnya. Dalam tahapan ini pembuatan asset dilakukan secara lebih detail agar nanti dapat digabungkan dengan baik pada proses pembuatan animasi dan menjadi sebuah animasi visual yang baik.
2. Pembuatan Animasi
Jika setiap asset telah dibuat, tahap berikutnya adalah melakukan animasi. Animasi merupakan jantung dari pembuatan film animasi. Dalam tahapan ini, semua asset yang telah disiapkan akan digerakkan untuk menjadi sebuah animasi yang baik.
3. Pembuatan Voiceover
Setelah tahap animasi telah selesai dilakukan, berikutnya masuk ke dalam tahap voiceover. Hal ini dilakukan agar penempatan suara yang diberikan sesuai dengan visual yang ditampilkan. Dalam tahapan ini karakter yang ada dalam animasi “berbicara”. Pemilihan pengisi suara adalah tahapan penting karena akan mempengaruhi karakter animasi.
4. Pembuatan Musik
Setiap produser memiliki caranya masing-masing untuk dapat memasukkan suara dan memberikan elemen musik. Elemen musik sangat baik untuk diberikan agar film tidak hambar dan dapat mempercantik sebuah alur cerita agar dapat membawa emosi penonton untuk masuk ke dalam cerita.
5. Pembuatan sound effect
Sound effect adalah sebuah suara tiruan untuk dapat menampilkan daya imajinasi serta penafsiran pengalaman terhadap situasi yang sedang diberikan. Hal ini dilakukan agar ada efek yang membuat penonton ikut terlarut dalam suasana yang diberikan. Tanpa musik film animasi akan terasa hambar. Dengan adanya sedikit sentuhan efek dan musik akan membuat penonton lebih terlarut dalam cerita yang sudah dibentuk
Pasca produksi:
Tahapan ini merupakan tahapan finishing terhadap hasil video yang diberikan. Tahap ini menambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus. Beberapa proses dalam pasca produksi:
1. Compositing
Proses ini merupakan penggabungan hasil render dari tahap produksi. Dalam proses ini, dilakukan penambahan effect dan kemampuan untuk merapikan adegan yang dirasa masih kurang. Compositing akan sangat mempengaruhi bagaimana suasana adegan di dalamnya.
2. Editing
Proses ini adalah akhir dari pembuatan film animasi. Semua proses di poin-poin sebelumnya digabungkan bersamaan dengan semua elemen yang ada, termasuk suara voice over, efek suara, dan juga musik. Dalam proses ini juga, editor dan director akan bekerjasama untuk menentukan hasil dari akhir film sehingga sesuai dengan rencana awal dan tujuan film.
3. Final Rendering
Final rendering merupakan tahap terakhir dari keseluruhan produksi, hal ini sangat berguna untuk menerbitkan projek animasi menjadi sebuah video yang utuh dan siap dinikmati oleh para penonton.
–
Setelah melihat tahapan-tahapan yang ada dalam proses pembuatan film animasi, terlihat perencanaan dan proses eksekusi yang matang akan memberikan hasil animasi yang baik. Tentunya, film animasi juga harus didukung dengan plot cerita yang menarik agar dapat dinikmati penonton hingga ke akhir film.
Ingin mencoba membuat film animasi? Anda dapat berkolaborasi bersama Superpixel Indonesia. Kami siap membantu menciptakan karya animasi yang menjadi impian Anda.