Saat berjalan di tempat perbelanjaan, pasti sebagian dari Anda pernah melihat sebuah karakter yang berdiri di gerai-gerai toko. Karakter tersebut melambaikan tangan kepada Anda, tanpa disadari perhatian Anda seketika akan mengarah kepada karakter tersebut.

Maskot, itulah sebutan bagi karakter yang sering Anda lihat. Sebuah maskot dibuat dengan suatu tujuan, tak hanya sekedar untuk melambaikan tangan kepada calon pembeli. Maskot yang baik dapat membawa nama brand Anda dan meningkatkan citra, sedangkan maskot yang buruk dapat membawa pengaruh buruk kepada brand Anda. 

Untuk itu, terdapat proses yang panjang mulai dari perencanaan ide hingga terciptanya sebuah brand mascot. Bahkan, proses desain adalah hal yang masih jauh untuk dipikirkan, karena waktu krusial yang sebenarnya terjadi sebelum Anda menggoreskan pena untuk menggambar.

Lantas apa fungsi maskot? Bagaimana cara membuat sebuah maskot yang baik? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari jawab pertanyaan paling utama, apa itu brand mascot?

Apa itu Brand Mascot dan Bagaimana Cara Membuatnya?

Pengertian dan Fungsi Brand Mascot

Secara sederhana mascot atau maskot adalah objek yang menggambarkan atau merepresentasikan suatu produk, perusahaan, event atau lain sebagainya. Jika berkaitan dengan sebuah brand, maskot ini kerap kali disebut dengan sebutan brand mascot

Perusahaan berlomba-lomba membuat brand mascot mereka semenarik mungkin, agar produk dapat lebih dikenal dan mudah diingat oleh calon pembeli. Selain sebagai representasi produk, dan pengingat, brand mascot juga dinilai dapat mendorong daya jual suatu produk.

Fungsi Brand Mascot

Brand mascot biasanya digunakan dengan tujuan tertentu, baik itu maskot untuk produk, event, suatu daerah, klub sepak bola, dan masih banyak lagi. Secara umum maskot memiliki fungsi sebagai berikut.

1. Mencerminkan Nilai dan Identitas 

Kehadiran brand mascot sebagai lambang memiliki peran penting dalam mencerminkan nilai dan identitas dari suatu perusahaan. Bentuk maskot, warna, bahkan karakter dari maskot memiliki arti tersendiri. Hal tersebut dilakukan agar nilai dan identitas perusahaan dapat tercermin saat orang melihat maskot.

Seiring berjalan waktu, brand mascot tak hanya digunakan sebagai lambang dengan tujuan promosi suatu produk. Saat ini maskot juga digunakan pada event-event tertentu seperti MotoGP, bahkan perusahaan hiburan pun memiliki maskot, salah satunya adalah Disney Company.

2. Menghibur Calon Pembeli

Peran brand mascot yang berikutnya adalah sebagai penghibur calon pembeli. Dengan begitu, akan ada kedekatan dan interaksi yang lebih antara maskot sebagai perantara perusahaan dan calon pembeli. 

3. Membuat Konsumen Kembali

Pastinya perusahaan ingin setiap produk mereka diminati di pasaran. Untuk meningkatkan dan mempertahankan daya jual produk, dibutuhkan pembeli setia, yang akan kembali jika produk yang dibeli atau dipergunakan telah habis. Brand mascot yang mudah diingat oleh konsumen akan membuat mereka kembali (repeat order) ditengah banyaknya kompetitor yang berlomba-lomba memasarkan produk serupa.

4. Memperkenalkan Tema

Setiap perusahaan memiliki tema untuk produk atau event yang sedang berlangsung. Keberadaan brand mascot dapat mengimplementasikan tema yang ingin dibangun sebuah perusahaan. Dengan tema yang melekat pada maskot, konsumen akan lebih mudah memahami konsep yang ingin disampaikan. 

5. Pengingat

Fungsi brand mascot sebagai pengingat merupakan tujuan awal sebuah maskot dibuat. Maskot dapat meningkatkan brand awareness dari pelanggan atau bahkan calon pelanggan Anda. Dengan karakter, bentuk, warna yang memiliki nilai dan arti, maskot dibuat agar lebih mudah diingat oleh konsumen. Konsumen cenderung lebih mengingat maskot suatu brand dari pada nama produk yang ditawarkan.

Baca juga: Brand Video, Solusi Tepat Untuk Branding Terbaik Masa Kini

Bagaimana Cara Membuat Brand Mascot Yang Tak Terlupakan?

Untuk membuat maskot suatu brand, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena karakter maskot seringkali bersifat permanen. Brand mascot yang dibuat saat ini akan digunakan untuk beberapa tahun kedepan bahkan jika berhasil, maskot tersebut dapat terus digunakan sebagai representasi suatu produk.

1. Memilih Karakter yang Tepat

Karakter maskot berhubungan langsung dengan citra brand. Ada tiga karakter yang dapat dijadikan sebagai maskot, yaitu karakter manusia, hewan dan objek. 

a. Karakter Manusia

Penggunaan karakter manusia dapat dipakai jika perusahaan ingin merepresentasikan seseorang. Bisa saja pemilik perusahaan, atau tokoh inspiratif yang berperan penting dalam membangun perusahaan. 

Misalnya salah satu rumah makan cepat saji KFC, yang menggunakan seorang kakek berjenggot yang sedang tersenyum dengan latar belakang merah sebagai maskotnya. Kakek tersebut bernama Harland David Sanders, ia adalah pendiri KFC itu sendiri. 

Maskot KFC sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan. maskot yang Anda lihat saat ini telah diubah pada tahun 2007 yang dibuat oleh Tessar, yang merupakan perusahaan yang berlokasi di San Fransisco, Amerika Serikat.

Memilih Karakter Brand Mascot yang Tepat

source by: logomyway.com

b. Karakter Hewan

Penggunaan karakter hewan juga dapat digunakan sebagai maskot suatu perusahaan. Beberapa perusahaan menggunakan maskot hewan karena berhubungan langsung dengan produk yang ditawarkan. Seperti produk makanan yang terbuat dari olahan sapi, perusahaan membuat maskot yang memiliki karakter sapi.

Ada juga perusahaan yang memilih karakter hewan karena melambangkan arti dari hewan atau hal yang direpresentasikan hewan tersebut terhadap perusahaan. Misalnya saja Dufan yang menggunakan kera bekantan sebagai maskot. Kera bekantan dipilih untuk mengingatkan orang-orang bahwa kawasan itu dulunya merupakan kawasan kera.

c. Karakter Objek

Suatu objek dapat dijadikan sebagai maskot. Objek yang dijadikan sebagai maskot terbagi menjadi dua, objek yang serupa dengan manusia contohnya maskot pada merek ban Michelin.

Yang kedua objek yang berbentuk seperti produk yang ditawarkan. Penggunaan karakter berdasarkan objek produk dapat membuat konsumen familiar dengan bentuk sehingga menjadi pengingat suatu brand.

Perlu diingat bahwa dibawa ini hanya untuk memudahkan Anda memilih karakter yang tepat. Diluar sana bisa saja banyak karakter yang tidak disebutkan.

2. Ciptakan Kepribadian 

Maskot bukan hanya sekedar desain atau karakter yang nantinya akan dipromosikan. Lebih dari itu, maskot sewaktu-waktu dapat berkomunikasi dengan konsumen secara langsung. Maka dari itu luangkanlah  waktu untuk memikirkan seperti apa nantinya karakter dari maskot yang akan dibuat.

Untuk menentukan karakter dari maskot yang ingin dibuat, ada beberapa pertanyaan yang dapat memudahkan Anda, yang pertama, peran apa yang ingin diberikan kepada maskot Anda? Yang kedua, bagaimana hubungan maskot Anda dengan konsumen? 

Maskot bisa berupa guru yang memiliki tugas mengajar, atau sebagai seorang murid yang akan mempelajari apa yang dibutuhkan konsumen. Pertanyaan ini penting lantaran maskot dapat berinteraksi secara langsung dengan konsumen, baik itu melalui bentuk visual animasi, atau dalam bentuk fisik secara langsung. 

3. Rencanakan Strategi Pemasaran Konten Visual 

Jika Anda rasa maskot yang dibuat telah memenuhi dua kriteria sebelumnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi visual seperti apa yang ingin Anda gunakan untuk mengenalkan maskot Anda kepada konsumen. Anda harus memiliki gambaran kasar seperti apa nantinya alur cerita yang ingin dibangun.

Maskot yang memiliki cerita akan lebih mudah diterima dan diingat oleh konsumen. Setelah cerita dari maskot  telah dibuat, Anda dapat memasarkannya melalui berbagai platform. Anda dapat memperkenalkan maskot melalui blog perusahaan–yang sebaiknya ditampilkan secara konsisten karena dapat membuat pembaca melihat maskot setiap membaca blog Anda. Sama halnya dengan di blog, penggunaan maskot juga perlu Anda tampilkan pada sosial media perusahaan. 

Selain itu, Anda juga dapat memperkenalkan brand mascot melalui konten video. Konten ini nantinya dapat diunggah di berbagai channel media sosial perusahaan Anda. Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan interaksi perusahaan dengan konsumen. 

Dalam membuat brand mascot di media sosial, ada beberapa aset yang perlu disiapkan sebelum memperkenalkannya kepada publik. Aset-aset tersebut antara lain: profile picture, cover image, video thumbnails, intro video, dan closing video. Intro video dan closing video bersifat opsional, tidak selamanya harus digunakan dalam sebuah video, tergantung kebutuhan dari konten yang dibuat.  Intro video biasanya berisi opening, dapat berupa nama produk, nama perusahaan ataupun hal penting lainnya yang ingin disampaikan sebagai pembuka dalam sebuah video. Sedangkan closing video biasanya digunakan di akhir video untuk menunjukan informasi tambahan berupa alamat, sponsor, ataupun kontak yang dapat dihubungi.

Baca juga: Jenis-Jenis Video Marketing dan Pentingnya untuk Bisnis

Membuat Brand Mascot Bersama Superpixel

Setelah membaca penjelasan di atas, apakah Anda telah memahami pentingnya maskot bagi suatu perusahaan?

Membuat maskot bukanlah hal yang mudah, maskot yang baik memerlukan strategi marketing, cerita, dan desain yang menarik. Maka dari itu proses dari ide hingga realisasi merupakan bagian yang krusial dalam pembuatan brand mascot ini. Jika Anda memilih untuk menggunakan rumah produksi dalam perencanaan brand mascot ini, pastikan komunikasi terus menerus bergerak dua arah dari awal hingga akhir. 

Superpixel merupakan content creator studio yang berbasis di Singapura. Rumah produksi kami memiliki layanan utama berupa pembuatan animasi, motion graphics, dan interactive content. Pengalaman kami dalam dunia branding visual menjadikannya kami pilihan yang tepat bagi Anda yang sedang membuat brand mascot perusahaan. Jika Anda penasaran dan ingin tahu lebih jauh tentang Superpixel, langsung saja cek website www.superpixel.id

Baca juga: Simak Tips Menemukan Creative Agency Terbaik!