Animasi 2D adalah salah satu bentuk animasi paling tua yang ada di dunia. Sebab ketika pertama kali dibuat, animasi 2d digambar dalam media kertas bulat yang berputar. Di permukaan kertas tersebut ada beberapa gambar yang bila dilihat menggunakan alat khusus akan menimbulkan ilusi gerakan yang disebut animasi.
Animasi 2D ini juga terus berkembang ketika vitascope menjadi barang yang bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Ada banyak film animasi singkat di jaman dulu yang hanya bisa diputar menggunakan vitascope.
Hingga saat ini pun, animasi 2d terus digunakan untuk kebutuhan hiburan, pendidikan, hingga marketing dan iklan komersial. Sebab ada banyak keuntungan dari animasi 2D yang tidak dimiliki oleh animasi 3D.
Nah, dalam artikel kali ini kita akan membahas lengkap tentang animasi 2d dan teknik animasi 2d di dunia.
Apa yang Dimaksud Animasi 2D?
Animasi 2 dimensi adalah sebuah teknik membuat animasi 2 dimensi seperti kertas, foto, flip book, dan lain sebagainya. Dalam Wikipedia, teknik ini juga disebut dengan animasi cara konvensional atau animasi tradisional. Sebab rata-rata proses membuatnya masih tradisional dengan menggunakan kertas.
Meskipun begitu, proses pembuatan animasi 2 dimensi secara keseluruhan sudah menggunakan komputer dan perangkat lunak khusus. Hanya saja pembuatan story board, key animation, base background, dan hal-hal dasar dari animasi tersebut tetap digambar di atas kertas.
Hal ini dianggap lebih cepat oleh banyak orang yang terjun langsung dalam pembuatan animasi 2d. Dikutip dari Vox, sebagian besar animator di Jepang yang membuat animasi 2 dimensi masih menggunakan kertas karena akan lebih mudah ketika harus direvisi.
Kebanyakan animator profesional yang sudah veteran juga sudah tidak punya waktu lagi untuk belajar menggunakan aplikasi animasi digital. Sehingga untuk mempertahankan kualitas animasi yang dibuat dalam jangka waktu deadline padat, para animator veteran mempertahankan teknik animasi 2d dengan cara tradisional.
Sedangkan proses lanjutan dari pembuatan animsi 2d seperti memasukan detail ke dalam animasi, in-betweening, pemberian effect dalam animasi 2d, coloring, dan background detailing dilakukan menggunakan aplikasi digital.
Sebab ada banyak fitur dalam aplikasi pembuatan animasi 2d digital seperti Clip Studio Pain atau Adobe Animate yang memudahkan animator dalam memberi detail dengan lebih cepat tanpa harus gambar objek satu per satu.
Baca juga: Mengenal yang Dimaksud Animasi dan Fungsinya
Apa Saja Teknik Pembuatan Animasi 2D?
Ada banyak jenis animasi bisa dibuat dengan teknik animasi 2d. Beberapa yang paling terkenal adalah anime, animasi flip book, zoetrope, dan animasi 2d digital.
Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per satu tiap teknik pembuatan animasi 2d.
1. Zoetrope
Animasi 2 dimensi yang pertama adalah animasi zoetrope. Bisa dibilang, teknik animasi 2d ini adalah yang pertama kali diperkenalkan ke masyarakat umum di dunia.
Teknik animasi 2 dimensi yang dibuat dengan teknik animasi zeotrope hanya bisa dilihat menggunakan alat berbentuk lingkaran yang di setiap sisinya terdapat gambar dari objek animasi. Namun, kita sebagai penonton hanya akan bisa melihat satu sisi atau gambar yang ada di lingkaran tersebut.
Lingkaran zoetrope kemudian akan berputar sehingga sisi yang terlihat pun berubah. Dengan kecepatan tertentu, setiap objek gambar akan terlihat secara bergantian dalam interval waktu yang sama hingga gambar seperti animasi 2d yang bergerak.
2. Drawn on Film
Drawn on film juga menjadi salah satu teknik pembuatan animasi 2 dimensi yang pertama kali ditemukan. Teknik animasi 2d jenis inilah yang dimainkan di vitascope, alat seperti proyektor namun harus diputar secara manual.
Karena format video belum ditemukan pada era ketika teknik animasi drawn on film diciptakan, maka proses pembuatan animasi 2 dimensi ini digambar langsung di dalam film kosong.
Salah satu animator terkenal sekaligus yang pertama kali menemukan teknik animasi ini adalah Emile Cohl dari Perancis. Ia membuat banyak karya animasi 2d di pembuka abad ke-20 yang dianggap revolusioner karena belum pernah ada orang yang berpikiran membuat gambar bergerak.
Sayangnya, kini mulai jarang pembuat animasi yang masih membuat animasi 2d dengan teknik animasi drawn on film. Mencari film kosongnya saja sudah sangat sulit dan tidak banyak orang yang tahu apa itu vitascope.
3. Animasi 2D Digital
Masuk ke era modern, sekarang ada animasi 2D digital yang dibuat menggunakan komputer dengan dibantu perangkat lunak tertentu. 90% animasi atau kartun yang Anda tonton di TV saat ini dibuat menggunakan teknologi animasi 2 dimensi digital.
Namun seperti yang sudah dikatakan tadi, tidak semuanya proses produksi animasi 2d digital dilakukan di dalam komputer. Sebab beberapa bagian masih ada yang memanfaatkan teknik animasi di atas kertas.
Adanya teknologi yang semakin canggih, pilihan software untuk membuat animasi 2d, dan tutorial yang tersebar di internet, membuat semua orang bisa membuat animasi 2d yang mereka inginkan sendiri. Tidak sedikit pula film animasi pendek dengan kualitas tinggi yang hanya dibuat oleh tim kecil secara independen.
Bahkan sekarang membuat animasi 2d dari awal hanya dengan bermodalkan smartphone murah sudah bukan hal yang mustahil.
Itulah bukti bagaimana teknologi sudah berkembang pesat dari jaman dimana animasi 2d hanya bisa digambar dalam film kecil, menjadi bisa dibuat dimana saja dalam genggaman tangan.
Contoh animasi 2d yang dibuat dengan teknik animasi 2d digital bisa Anda lihat dalam film animasi anak jaman dulu seperti Tom and Jerry.
4. Animasi Flipbook
Sebelum animasi 2d digital diciptakan, para seniman dan animator sudah lebih dulu membuat tekbik animasi 2d dalam media flipbook. Untuk Anda yang tumbuh di era 90’an, pastinya sudah tidak asing lagi dengan teknik animasi 2 dimensi yang satu ini.
Animasi 2d yang dibuat dalam flipbook tidak membutuhkan teknologi digital apapun dalam proses produksinya. Bahkan dengan modal kertas dan pensil saja, seorang pembuat animasi profesional sudah bisa membuat animasi flipbook yang keren.
Untuk membuat ilusi gerakan, buku harus di balik dengan cepat dari satu halaman ke halaman lainnya. Umumnya,teknik animasi ini dibuat dengan buku yang lebih kecil karena lebih mudah dibalik halamannya.
5. Anime
Selanjutnya ada anime, sebuah animasi 2d dari Jepang yang disukai banyak masyarakat di dunia, khususnya di Asia dan Indonesia. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, animasi 2d jesni ini mencampurkan animasi 2d di media konvensional yaitu kertas dan peralatan digital.
Namun hasil dari anime ini hanya bisa ditayangkan dalam format video digital. Tidak seperti teknik animasi Zoetrope dan Flipbook yang bisa dimainkan tanpa menggunakan elektronik apapun.
Contoh animasi 2d yang dibuat dengan teknik animasi anime adalah Doraemon dan Shinchan
6. Animasi Paint on Glass
Teknik animasi paint on glass adalah sebuah jenis animasi 2d yang sangat sulit. Saking sulitnya, sekarang sudah jarang ada animator yang menggunakan media kaca untuk membuat animasi yang mereka inginkan.
Dalam membuat animasi dengan teknik animasi ini, animator bukan hanya harus bisa menggambar dengan cepat, namun juga harus tahu kapan cat kering di permukaan kaca. Jika dilihat, tekniknya secara garis besar mirip melukis menggunakan pasir, namun dengan media kaca dan cat.
Bagaimana Cara Membedakan Animasi 2D dan 3D?
Cara membedakan animasi 2 dimensi dan 3D sebenarnya bisa dilihat dengan mata telanjang. Dari segi visualnya, animasi 2 dimensi terlihat lebih flat dan tidak membaur kecuali dengan latar belakang di animasi tersebut. Sedangkan animasi 3D bisa terlihat lebih realitis dan membaur dengan latar belakang dari rekaman film atau video asli.
Beberapa film animasi juga ada yang mencampurkan animasi 2 Dimensi dan 3D dalam satu frame, contohnya seperti anime Attack on Titan. Namun, animasi 2 dimensi tidak bisa dicampurkan dengan footage dari rekaman manusia asli. Sehingga penggunaannya lebih terbatas.
Tidak seperti animsi 3D yang bisa dikombinasikan dengan aktor manusia asli seperti dalam film-film live action Disney dan film super hero.
Apa Saja Kelebihan Menggunakan Animasi 2D?
Ada banyak kelebihan menggunakan animasi 2 dimensi untuk kebutuhan pembuatan film, iklan komersial, hingga untuk pembuatan company profile. Salah satunya adalah biaya produksi yang lebih rendah dan proses pembuatannya lebih cepat dibandingkan animasi 3D.
Beberapa studio animasi di Indonesia, seperti Superpixel, bahkan sudah berpengalaman dalam membuat animasi 2 dimensi untuk kebutuhan apapun dengan budget yang bersahabat. Jika Anda masih awam dalam dunia animasi, mereka juga terbuka untuk konsultasi untuk masalah apapun yang berkaitan dengan animasi.
Dengan animasi 2d, Anda juga bisa membuat film yang lebih menarik dari segi pewarnaan. Sebab objek 2d tidak wajib dibuat realistis dan tidak akan terlihat aneh meskipun memiliki warna yang sangat mencolok.
Baca juga: Sejarah Studio Animasi dan Proses Pembuatannya
Penutup
Baik animasi 2d maupun 3d sama-sama memiliki banyak kegunaan dan dibutuhkan untuk berbagai industri. Itulah salah satu alasan mengapa banyak anak muda yang tertarik menjadi animator sebab pekerjaan tersebut banyak dicari di luar negeri.
Share this